“gue itu KECOAAAAAA..!!!”
(pake efek petir dan backsound lagunya kangen band biar lebih menyeramkan kali yah)Ini tulisan pertama gue, gue mau ngungkapin keluh kesah gue dari gue lahir ampe sekarang hidup dengan berwujud seekor kecoa. Gue tuh iri sama binatang-binatang yang lain. Ada tiga hal yang bikin gue iri sama binatang-binatang lain, yaa berhubung gue punya banyak waktu ngejelasin biar gue jelasin satu persatu.
Yang pertama, gue iri ga punya nama, eiiits kecoa itu bukan nama tapi jenis. Cobalah liat kucing atau anjing. Mereka pasti punya nama mulai dari pussy, catty, ony, doggy, ampe nama-nama bule seperti kokom juga ada. Lah gue??? Di tiap kota, tiap Negara juga tetep aja namanya KECOA, not else(sok inggris). Pernah punya pengalaman buruk waktu gue mau nge-date sama cewe gw yang sudah almarhum (mati kelindes sepeda roda tiga), waktu itu gue mau ngajak doi nonton layar tancep di depan komplek, gue samper di rumahnya (got blok D perumahan sukaupil)
“kecoaaa, abang datang nih, nonton yuuk”
Setelah gue panggil dia, alhasil yang keluar adalah ce gue dan keluarganya, dikira gue ngajak nonton mereka semua, padahal gue lagi mau berdua saja menikmati malam dengan menonton layar tancep dengan segelas popcorn.
Yang kedua, wujud kami sama ga kaya hewan-hewan lain, contohnya aja kucing, mereka pasti bisa dibedakan dari warna bulunya. Coba aja kalau kecoa wujudnya berbeda-beda, yaaa minimalnya warna sayapnya kek yang berbeda ga Cuma warna coklat kehitaman. Gue malah berharap punya sayap warnanya pink atau ungu biar lebih kiyuuut kiyuut gimana gitu.
Yang ketiga, ini nih yang paling penting dan bikin gue sakit hati, ga pernah ada yang bilang kecoa itu lucu. Plis deh, kita sebangsa kecoa juga sama-sama binatang, kalau kucing atau anjing itu lucu, berarti kita juga donk. Kita juga pingin dipelihara dan dikasih kandang, dikasih makan tiap hari, di pakein baju, di jual di pet shop, dan selalu mendengar
“iiiih gemes deh sama kamu, sini aku peluuuk”
Yang ada juga gue tiap hari harus berjuang hidup dan mati dengan PUKUlan sapu, harus kabur dari injakan kaki, dan harus tinggal di lorong-lorong got.
0 komentar:
Posting Komentar